Saturday 14 August 2010

Membangun Karakter Sukses

Sungguh beruntung pribadi yang mendapat karunia ALLAH swt berupa kesuksesan. Kesuksesan di dunia dan kesuksesan di akhirat.

Tuhan telah menciptakan Anda sebagai makhluk pemenang. Semenjak menjadi sperma Anda telah bersaing dengan ratusan juta sperma lain untuk membuahi sel telor. Sel sprema itu yang akan menjadi jaban bayi. Dan satu sebagai pemenang, yaitu Anda.

Bagaimana membangun karakter pribadi sukses?

Pertama; Berakhlak mulia. Terbukti pribadi sukses adalah yang bermanfaat bagi sekitarnya serta pribadi yang berakhlak mulia. Kemuliaan akhlak ini diaplikasikan oleh Muhammad muda. Beliau terkenal dengan gelar al-amin di seantero kota Mekkah. Karena akhlaknya yang mulia ini beliau sukses membangun jaringan bisnis internasional di sepanjang jazirah Arab.

Kedua; Berani mengkritik dan dikritik. Dalam terminologi al-Quran dikenal dengan amar makruf nahi munkar. Sanggup mendengarkan kritikan dari orang lain dan memperbaiki hasil kritikan itu. Di samping itu, juga berani memberikan kritik kepada kawan maupun orang disekelilingnya. Ingat kisah Umar bin Khottob, sang kholifah, pada waktu itu seorang perempuan mengkritiknya karena telah membatasi jumlah mahar. Umar bin Khottob mendengarkan kritikan perempuan tersebut. Pada akhirnya beliau mengakui kesalahan dalam mengambil kebijakan mahar bagi kaum perempuan. Mengkritik dan dikritik, dua hal yang saling bersinergi ini dapat memberikan Anda sebagai pribadi yang berjiwa sukses.

Ketiga; Mencapai target. Tahukah anda bahwa orang sukses itu telah mengalami bermacam-macam kegagalan sebelum mencapai puncak karir. Nabi Muhammad gagal mengislamkan pamannya, Abu Tholib. Thomas Alva Edison telah gagal seribu kali sebelum menemukan lampu. Semangat untuk mencapai target dapat membakar jiwa menjadi pribadi sukses.

Keempat; Ikhlas. Tidak berkurang usaha dan amal dalam keadaan mendapat pujian atau celaan, dalam suasana ramai atau tersembunyi. Itulah ikhlas, berbuat tanpa pamrih. Cahaya keikhlasan ini telah terbuktikan tetap bersinar walaupun telah berumur ribuan tahun. Cahaya keikhlasan itu berasal dari pribadi nabi Muhammad saw. Melewati masa dan waktu, Ucapan, perbuatan, dan isyaratnya tetap terpancar hingga kini. ALLAH swt berfirman: “Maka sembahlah ALLAH dengan mengikhlaskan agama kepada-Nya.” (QS. Az-Zumar: 2)

Buah kesuksesan dibangun dari sekarang dengan cara tahap demi tahap. Seperti buah dia berawal dari biji menjadi pohon dan berbuah. Begitulah apa yang dinamakan sukses.

Saturday 31 July 2010

Kemuliaan Itu Milik-NYA

Di suatu majlis Rasulullah saw berkumpul bersama para sahabat senior. Ditengah-tengah mereka duduk seorang sahabat junior, Ibnu Abbas.

Posisi duduk para sahabat, tepat di samping kanan Rasulullah saw adalah Ibnu Abbas. Sedangkan di sisi kiri beliau saw para sahabat senior.

Hawa yang panas membuat kerongkongan menjadi dahaga.

Sebagai pemimpin majlis Nabi saw yang mengatur pembagian air minum. Dan kebiasaan nabi Muhammad saw memberikan giliran minum dari sebelah kanan.

Rasulullah saw melihat di sebelah kanannya adalah seorang pemuda yang berusia belasan tahun, Ibnu Abbas.

Apakah engkau mengizinkan aku memberi mereka (sahabat senior) meminum air terlebih dahulu.” Rasulullah bertanya kepada pemuda belasan tahun itu.

Aku tidak akan memberikan giliranku kepada orang lain.” Pemuda itu berkata tegas namun sopan.

Nabi Muhammad saw pun memberikan cawan air kepada pemuda itu.

(Bukhori : 5620, Muslim : 5260)

#######

Sahabat-sahabat yang mulia.

Kisah ini memberi makna bahwa kehormatan maupun kemuliaan seseorang tidak memandang jabatan, status, gelar, kedudukan, senioritas, atau usia. Tapi kemuliaan itu didapat dari keimanan seseorang kepada ALLAH dan Hari Akhir, serta menghargai hak orang lain.

Nabi Muhammad saw mencontohkan, siapa pun yang mendapatkan hak, maka hak itu harus ditunaikan tanpa memandang usia. Beliau mengajarkan umatnya agar menjadi pribadi mulia dengan memuliakan orang lain. Karena pada dasarnya pribadi Muslim itu mulia, mulia dirinya sendiri, mulia agamanya, serta mulia ajaran al-Qurannya.

Sahabat-sahabat yang mulia.

Tinggalkanlah perbuatan dosa dari hidup Anda. Jangan dikarenakan demi uang berani mengorbankan kehormatan bergelimang dosa. Tapi beranilah menahan pedihnya kelaparan daripada pedihnya kehinaan.

Sumber kehinaan itu ada tiga macam. Pertama; mengikuti setan. Baik setan dari golongan jin atau manusia. Setan adalah musuh nyata yang memproklamirkan diri untuk menyesatkan manusia dan mengajak mereka ke neraka.

Hal pertama untuk menjadikan Anda terhina di dunia atau akhirat diperbudak setan. Setan membisiki; Jangan solat sekarang. Nanti saja karena waktu masih panjang. Istirahat dahulu. Masih capek ah. Berkaitan hal ibadah, setan membisiki dengan kata-kata; nanti, entar, masih lama, besok, atau santai.

Minum khomer ini. Nyabu dong, ngga gaul loe. Coba sekali saja seumur hidup. Begitu bisikan setan. Akhirnya mencoba yang haram sekali. Namun menjadi kecanduan. Dalam hal maksiat setan mengajak; lakukan sekarang, sekali doang, ngga gentle loe, dsj.

Kedua; mengikuti hawa nafsu. Melakukan maksiat baik kecil ataupun besar bersumber dari hawa nafsu. Mengerjakan sesuatu yang mubah secara berlebihan. Mengumpulkan harta disimpan dalam nomer rekening bank tanpa menggunakan untuk hal produktif serta tak mengeluarkan zakat harta. Mungkin hartanya itu sebagai penyambung hidup orang kelaparan dan fakir-miskin. Atau mungkin juga sebagai pelengkap dana penuntut ilmu.

Hawa nafsu itu bagai kuda. Kuda jika dibiarkan ia menjadi liar tak terkendali. Namun jika terkontrol ia menjadi jinak terkendali. Penunggang kuda pun leluasa menunggangnya kemana saja. Begitu juga nafsu, jika Anda menurutinya ia akan menjadi liar tak terkendali untuk melakukan maksiat. Tetapi jika Anda mampu mengontrol, hawa nafsu itu jinak untuk beribadah.

Ketiga; hilang rasa percaya kepada ALLAH swt. Hilangnya kepercayaan ini dari hati dan jiwa Anda maka melahirkan pikiran negatif, su’udzon, sering mengeluh, tidak tenang, emosional, hidup dirundung cemas, memaksakan kehendak, dll.

Bagaimana menjadi pribadi mulia disisi ALLAH swt?

Yang utama adalah Anda kembali ke dalam naungan dan dekapan ALLAH swt. Dengan cara mempelajari, merenungi, serta mengamalkan pesan-pesan al-Quran dan menghias diri dengan akhlak Nabi Muhammad saw.

Dan membiasakan diri selalu berpikir positif kepada ALLAH swt apa dan dimanapun. Meyakini segala keputusan ALLAH swt adalah yang terbaik, karena DIA Yang Maha Mengetahui di sebalik tabir.

Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi ALLAH-lah kemuliaan itu semuanya.” (Faathir : 10)

Thursday 29 July 2010

Indahnya Bertaubat

Di suatu negeri bertahun-tahun tidak turun hujan. Kemarau dan kekeringan melanda tempat itu. Penduduk setempat khawatir akan tertimpa kelaparan dan kehausan. Mereka memohon nabi Musa agar bersama-sama melakukan Solat Istisqo’, Solat memohon hujan.

Setelah nabi Musa selesai mendirikan Solat, ia menengadahkan kedua tangan ke langit berdoa agar ALLAH swt menurunkan hujan. Namun ALLAH swt tak kunjung menjawab doanya.

”Wahai Robb, Engkau selalu mengabulkan doaku.” Nabi Musa merasa keheranan.

“Sesungguhnya diantara kalian,” ALLAH swt menanggapi keluhannya, “Ada seseorang yang bermaksiat kepada-KU selama empat puluh tahun. AKU tak akan menurunkan hujan hingga ia keluar dari negeri yang kalian diami ini.”

Nabi Musa segera mengumpulkan seluruh penduduk negeri itu.

“Sesungguhnya di antara kalian ada seseorang yang bermaksiat kepada Allah. Tidak akan turun hujan hingga ia keluar dari negeri ini.” Nabi Musa menyeru dengan lantang.

Kata-kata Nabi Musa menggemparkan negeri itu.

Pelaku maksiat merasa bahwa dia yang dimaksud. Nabi Musa menunggu hingga orang yang dimaksud menunjukkan dirinya. Penduduk negeri dan nabi Musa menunggu lama, namun ia tak kunjung keluar.

“Wahai Robb, andaikan aku keluar maka diriku akan tercemar. Jika aku tetap kukuh disini, penduduk negeri ini akan mati kehausan. Wahai Robb, lindungilah aku dan terimalah taubatku ini. Saat ini juga aku menyatakan rasa bertaubat kepada-MU.“ Pelaku maksiat itu berharap dengan sepenuh hati yang terdalam.

Belum kering lidah dari ucapan taubat. Hujan deras turun dari langit.

“Wahai Robb, hujan telah turun. Namun tidak ada seorang pun yang meninggalkan negeri ini.” Musa bertambah keheranan.

“Turun hujan ini karena perantara taubat hamba-KU. Ia telah menyesal serta meninggalkan segala maksiat itu.” ALLAH swt menjawab keheranan nabi Musa.

“Wahai Robb, tunjukkanlah kepadaku siapa dia.“ Nabi Musa merasa penasaran dan terus bertanya-tanya dalam hati.

“AKU telah melindungi dosa-dosanya. Apakah AKU akan membuka aib-aibnya selepas ia bertaubat.” ALLAH swt menjawab dengan tegas.

ALLAH swt akan menutupi segala aib seseorang selama ia telah bertaubat.

#######

Kekuatan taubat. Ya, Taubat seseorang dapat menyelamatkan penduduk suatu negeri dari kelaparan dan dari segala musibah yang menimpanya.

Taubat itu bagaikan mandi (membasuhkan air ke sekujur tubuh). Mandi setiap hari menjadikan seseorang segar dan bersih dari kuman maupun penyakit. Begitu pula taubat dapat menghapuskan segala dosa yang telah dilakukan. Taubat itu bisa membersihkan hati dan jiwa dari segala penyakit hati. Taubat jua sanggup menghidupkan semangat Anda kembali. Orang yang bertaubat bak seorang bayi yang baru lahir. Karena segala dosa dan kesalahan telah terampuni.

Janganlah menjadi pribadi yang bakhil untuk bertaubat. Jangan pula menjadi orang yang zolim karena enggan untuk bertaubat. Jadilah pribadi yang lapang hati dalam bertaubat. Jadilah pribadi yang bersegera melakukan taubat. Karena ampunan ALLAH swt itu seluas langit dan sedalam samudera.

Maka, luangkanlah waktu lima menit setiap hari untuk bertaubat. Manfaat bertaubat setiap hari, esok diri Anda akan merasakan hati menjadi lapang, pikiran jernih, bahkan semangat hidup membara untuk mendekatkan diri kepada-NYA selalu.

Ingatkah kisah seseorang yang membunuh sembilan puluh sembilan jiwa. Pembunuh itu berniat taubat. Dia bertanya kepada pemuka agama. Tapi jawaban pemuka agama itu tidak memuaskan hati maka dia membunuh pemuka agama itu. Genap korban jiwa menjadi seratus orang. Dia menemui pemuka agama lain. Pemuka agama menyatakan bahwa pintu taubat terbuka lebar bagi siapa saja. Pemuka agama menyarankan agar pembunuh ini segera pindah ke lingkungan yang lebih baik. Tetapi sebelum tiba di lingkungan baru itu, ia telah meninggal dunia. Malaikat berselisih tentang taubat pembunuh ini apakah diterima atau tertolak. Karena ALLAH swt Yang Maha Pengampun, DIA menerima taubat pembunuh tersebut.

Sebesar dan sebanyak apapun dosa akan terhapus dengan niat taubat yang sungguh-sungguh.

Adapun syarat taubat itu agar diterima ada tiga. Pertama; menyesal atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Kedua; bertekad tidak akan mengulangi maksiat lagi. Ketiga; menjauhkan diri dari perbuatan dosa.

Seorang paling mulia, paling bertakwa, serta paling mengenal ALLAH swt di dunia ini. Ia tak segan juga tak enggan untuk memohon ampun sebanyak tujuh puluh kali sepanjang hari. Bahkan riwayat lain menyebutkan seratus kali. Pribadi mulia itu adalah nabi Muhammad saw.

ALLAH swt berfirman: “Sesungguhnya ALLAH menyukai orang-orang yang bertaubat.” (Al-Baqarah : 222)

Ayat lain dalam kitab suci Al-Quran berbunyi: “Sesungguhnya ALLAH mengampuni dosa-dosa semuanya.” (Az-Zumar : 53)

Taubat, siapa takut !!! ^_^

Sunday 25 July 2010

Memanfaatkan Setiap Detik

Seorang kakek tua berjalan masuk ke Masjid. Langkahnya lambat namun pasti. Kerut-kerut menghiasi wajahnya. Rambut putih menjadi cirinya. Disekitarnya para pemuda yang taat beribadah kepada ALLAH. Mereka jauh lebih muda puluhan tahun dari usia kakek. Kakek memandangi para pemuda soleh yang begitu antusias beribadah, solat, dan membaca al-Quran.

Dia menangis tersedu-sedu. Air kesedihan mengalir dari kedua mata yang telah sayu.

"Kenapa engkau menangis, kek?" Tanya seseorang keheranan melihat kakek yang bersedih.

"Aku tidak memanfaatkan waktu" Si kakek menjawab dengan sesegukkan disertai suara pedih "untuk memakmurkan Masjid dan solat berjama'ah di dalamnya kecuali saat usiaku telah tua."

Kakek mengenang masa mudanya yang diisi dengan kesia-siaan tanpa arti dan makna.

"Aku memandangi para pemuda soleh di Masjid ini. Lalu aku menangis. Sebelum ini, aku telah melalaikan waktu serta tidak mengerjakan solat."

Sebelum datang suatu hari mulut terkunci. Sebelum datang suatu masa tak ada lagi suara terdengar. Masjid ini menjadi saksi bisu ucapan penyesalan kakek itu.

#######

Waktu yang berlalu tak akan kembali lagi tak akan terulang. Waktu yang telah lewat tinggal kenangan penyesalan di Hari Akhir jika tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Gunakanlah waktu itu untuk hal-hal positif. Manfaatkan waktu untuk taat kepada ALLAH swt, untuk membaca al-Quran, membantu orang tua, atau meringankan beban orang lain.

Betapa penting waktu itu bagi kehidupan Anda hingga ALLAH swt bersumpah atas nama waktu. "Demi waktu, demi malam hari, demi siang hari, demi waktu dhuha, demi waktu fajar, demi matahari, serta demi bulan." Kesan dari sumpah-NYA menggunakan waktu tadi bahwa seakan DIA berkata inilah modal hidup Anda. Pergunakanlah dengan baik modal Anda.

Memanfaatkan waktu dengan hal-hal bermanfaat, efektif, dan efisien maka seakan sedang menghirup semerbak aroma harum 'bunga-bunga' waktu.

Perhatikan contoh ini!

Ibnu Aqil berusia 80 tahun telah menghasilkan produk-produk positif. Ia telah menulis sebanyak 800 jilid buku. Dengan kata lain ia menulis dalam satu tahun sebanyak sepuluh jilid buku.

Di luar akal sehat. Bisa, jika sungguh-sungguh mengatur waktu dan mengejarkan hal-hal bermanfaat.

Imam Nawawi, penulis kitab Arba'in an-Nawawiyah dan Riyadh ash-Sholihin meninggal pada usia muda, 40 tahun. Selama beliau hidup telah melahirkan karya tulis sebanyak 500 buku.

Apa rahasia ini semua?

Mereka adalah pribadi yang memakai waktu untuk hal-hal positif dan manfaat. Menggunakan umur untuk berkarya. Mereka menjauhi gosip, anti ngobrol sana-sini, benci bersantai-santai dan berleha-leha, serta menjauhi menyia-nyiakan waktu. Satu apa yang ada di benak mereka; hidup sekali harus bermanfaat bagi orang lain dengan melahirkan karya-karya positif dan memanfaatkan waktu dengan ibadah, membaca, dan memperbaiki diri.

Bukti lain, waktu itu berharga yang tak terulang kembali diamini oleh Ibnu Rajab al-Hambali. Ia menulis karya tulis sebanyak dua ribu jilid buku. Jika dikalkulasikan dengan jatah umurnya maka setara dengan ia menulis sembilan buku setiap hari.

Imam Syafi'i mengkhatamkan al-Quran dua kali selama bulan Romadhon. Karena beliau mengetahui makna waktu. Tidak boleh ada waktu yang tersiakan. Meski sedetik pun.

Anda adalah pribadi-pribadi sukses yang berpotensi menghasilkan karya positif dan manfaat bagi orang lain. Karena sebaik-baik pribadi adalah pribadi yang perbuatannya bermanfaat bagi orang lain.

Ingatlah! Semua diberi waktu yang sama yaitu dua puluh empat jam sehari. Namun buah yang dihasilkan berlainan. Dengan dua puluh empat jam ada yang sukses atau gagal. Dengan dua puluh empat jam ada yang menjadi ahli surga atau ahli neraka. Maka Anda yang sukses dan penghuni ahli surga adalah Anda yang berani mengisi waktu dengan hal-hal positif dan bermanfaat.

ALLAH swt berfirman: "Mereka itu bersegera untuk mendapat kebaikan-kebaikan." (Al-Mukminun : 61)

Thursday 22 July 2010

Teguh Pada Kebenaran

Said bin Jabir seorang tabi'in (seseorang yang bertemu dengan sahabat namun tak berjumpa Nabi saw). Ia giat berdakwah menyampaikan kebenaran. Puncaknya pada zaman al-Hajjaj bin Uusuf ats-Tsaqofiy seorang raja zalim memenjarakannya.

"Siapa namamu?" Tanya al-Hajjaj dengan nada suara angkuh.
"Said bin Jabir." Jawab Said merendahkan hati.

"Bahkan namamu adalah Saqiy bin Kasir (orang celaka bin perusak)." Berkata al-Hajjaj disertai intonasi hinaan.
"Ibuku lebih mengetahui tentang namaku." Said berucap dengan tenang.

"Celakalah, celakalah ibumu." al-Hajjaj marah.
"Apakah kamu tahu hal-hal ghoib. Sungguh yang celaka adalah siapa yang menjadi penghuni neraka."

"Aku akan membuatmu merasakan api neraka dunia yang berkobar-kobar." Geram berbalut wajah memerah.
"Demi ALLAH, Kalaulah kutahu hal ini berasal dari kekuasaanmu. Aku akan menjadikanmu Tuhan yang disembah." Ujar Said meyakinkan.

"Kenapa kamu lari dariku?"
"Aku lari meninggalkan kamu ketika aku takut kepadamu." (asy -Syu'ara : 21) Said mengutip dialog antara Musa dengan Firaun.

"Hai Said, pilihlah cara menuju kematianmu."
"Bahkan pilihlah untuk dirimu sendiri. Tidaklah engkau membunuhku kecuali ALLAH swt akan membunuhmu dengan cara yang sama."

"Aku akan membunuhmu dengan cara yang tidak pernah ada sebelum dan setelahmu."
"Jika begitu, rusaklah seluruh duniaku tapi rusaklah akhiratmu."

Al-Hajjaj marah. Memanggil algojo.
"Lempar dan bunuh dia."

Said malah tertawa. Al-Hajjah bertambah geram.

"Kenapa kamu tertawa?"
"Aku tertawa karena engkau berani melawan ALLAH swt. Semoga DIA menyadarkanmu."

"Sembelih dia!"
"Hadapkanlah wajahku ke arah Kiblat."

Sang algojo meletakkan pedang tepat dilehernya.

"Aku menghadapkan wajahku kepada Yang Maha Pengatur langit dan bumi, sebagai Muslim bukan termasuk dari orang musyrik."

"Palingkan wajahnya dari arah Kiblat."
"Dari bumi (tanah) itulah Kami menjadikan kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu." (Thoha : 55) Mengutip sebuah ayat dalam al-Quran.

"Hai Said, tidaklah lisanmu itu lebih cepat dari al-Quran." Ucap al-Hajjaj angkuh. Segera dia memerintahkan ke algojo.
"Sembelih."

"Aku bersaksi tiada tuhan kecuali ALLAH. Dan sungguh Muhammad adalah utusan ALLAH." Said bersyahadat dan melanjutkan:
"Hai al-Hajjaj ambillah lisanku! hingga nanti kita akan bertemu di Hari Kiamat."

Said berdoa.
"Ya ALLAh, ya tuhan kami. Janganlah ada raja yang memerintah setelah kematianku."

Said terbunuh.

Sepanjang malam setelah kematiannya, al-Hajjaj terus berteriak-teriak memukau telinga rakyat.

Lima belas hari kemudian al-Hajjaj meninggal. Setelahnya tidak ada raja yang memerintah.

#######

Teguh pendirian pada kebenaran bagai menyetir mobil mengikuti rambu-rambu lalu lintas. berjalan akan tenang, aman, dan sampai tujuan dengan selamat.

Teguh pendirian pun bagai pohon kelapa. Angin menghempas, pohon kelapa menjulang ke atas.
Jika di sekeliling Anda banyak yang tidak mengenakan jilbab. Anda tetap berjilbab.
Jika di sekeliling Anda banyak yang tidak Solat. Anda menjaga Solat.
Jika di sekeliling Anda banyak yang meninggalkan shoum. Anda bertahan melaksanakan shoum.
Jika di sekeliling Anda tak bersemangat. Anda bersemangat dan 'menularkan' semangat itu.

Hati dan jiwa yang suci tidak akan terpengaruh oleh kotoran disekitarnya. Ia tetap istiqomah menjalankan kebenaran. Bagaikan ikan laut, dagingnya tidak menjadi asin meski selalu dikelilingi oleh air asin.

Ingat kisah Ahmad bin Hambal. Keteguhan hati dalam mempertahankan satu kata. Ya, satu kata kebenaran. Satu kata itu membuat ia dipenjara dan disiksa. Tak gentar walau terpenjara dan tersiksa demi kebenaran.

Kisah Umar Mukhtar, penjajah Italia meminta agar mencabut kembali kata "membela diri." Karena kata itu bentuk serangan ke tentara Italia. Tidak, ia tidak mencabut kata itu meski tiang gantungan sebagai jalan hidup terakhir.

Masyitah, berteguh pendirian bahwa Tuhan dia dan Tuhan Firaun adalah ALLAH swt. Karena berpegang teguh menegakkan kalimat ALLAH swt, ia dibakar hidup-hidup bersama keempat anaknya.

Janganlah menjadi pribadi yang mudah menyerah. Namun jadilah pribadi yang teguh pendirian. Teruslah menjaga yang wajib dan menambah amalan sunnah. Janganlah menjadi seseorang yang rajin beribadah. Tapi sedikit demi sedikit meninggalkannya. Kerjakanlah sesuatu itu secara konsisten, meski hanya sedikit. Karena hal itu dapat melatih keteguhan jiwa dan ruh.

Teguh pendirian dalam berdakwah bukan menggunakan kata-kata kasar. Tapi gunakanlah kata-kata lembut nan bijak.

Bagaimana cara agar teguh pendirian?
Pertama; doa. Kedua; bergaul dengan orang soleh. Ketiga; amalkan ajaran Islam. Keempat; mempelajari al-Quran.

ALLAH swt berfirman: "Berteguh hatilah kamu dan ingatlah ALLAH sebanyak-banyaknya." (al-Anfal : 45)

Tawakal Pintu Solusi

Saban hari seorang pemuda berada di depan pintu rumah Umar bin Khottob.

"Engkau hijrah karena ALLAH atau karena Umar?" Umar bertanya heran.
"Pergilah!" Hardik Umar "Pelajarilah al-Quran! Karena al-Quran itu akan mencukupimu dari pintu rumah Umar."

Pemuda itu pergi. Menghilang beberapa saat. Suatu hari Umar merasa kehilangan akan pemuda itu. Pemuda itu beruzlah (menyepikan diri) serta sibuk beribadah kepada ALLAH swt.

Umar datang menjenguknya.

"Aku sungguh rindu kamu. Engkau sibuk apa sekarang?" Umar bertanya antusias.

"Aku bersungguh-sungguh membaca al-Quran. Maka Kitab Suci ini telah mencukupiku dari Umar beserta keluarganya." Pemuda menjawab dengan yakin.

"Semoga ALLAH swt merahmatimu." Umar mendoakan.
"Lalu apa yang engkau dapati didalamnya."

"Aku membaca sebuah ayat; Di langit terdapat rezekimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepadamu." (Adz-Dzariyat : 22)
Pemuda itu melanjutkan: "Rezekiku telah tercatat di langit namun aku malah memohonnya (kepada makhluk) di bumi."

(Sumber: Ihya' Ulum ad-Din, Juz 4, Bab A'mal al-Mutawakkilin)

#######

Tawakal adalah percaya kepada ALLAH swt atas hasil yang akan dicapai. Tawakal dengan bahasa lain adalah bersandar kepada ALLAH. Karena DIA adalah sebaik-baik tempat bersandar.

Bersandar ke tongkat, ia akan patah. Bersandar ke tembok, ia akan rubuh. Bersandar ke makhluk, harta, jabatan, dan senjata, ia akan punah. Dan sebaik-baik sandaran adalah bersandar kepada Yang Maha Tidak Bersandar ke benda lain, yaitu ALLAH swt. Karena DIA tidak membutuhkan selain-NYA.

Tawakal bukan fatalisme, yang enggan untuk melakukan usaha. Tawakal itu amalan hati dan fisik terus berusaha dan berusaha disertai doa. Hati berserah bahwa apa yang ditentukan oleh-NYA adalah hasil terbaik.

Usaha ibunda Musa menghanyutkan Musa ke sungai Nil sebuah perbuatan tidak masuk akal. Hatinya bertawakal, maka bayinya (yaitu Musa) selamat dari tebasan pedang Firaun.

Nabi Syuaib, ayahanda Yusuf, bertawakal kepada ALLAH terkait anaknya yang hilang. Yusuf berpindah-pindah tangan. Dari tangan penjual budak berpindah ke tangan isteri al-Aziz (gelar seorang raja Mesir kuno). Yusuf tertuduh berbuat serong. Dipenjara. Namun tawakal selalu membuahkan hasil terbaik. Hingga pada akhirnya Yusuf diangkat menjadi bendaharawan Mesir. Sebab seorang ayah bertawakal, berakibat anaknya menjadi sukses. Ayah dan anak bertemu kembali di dalam istana megah nan mewah.

Burung-burung pun bertawakal. Terbang menjauh dari sarang tanpa bekal. Terbang untuk menjemput rezeki. Karena burung itu yakin pergi jauh dari sarang bukan malapetaka. Tapi terbang untuk mencari makanan berlimpah. Pergi pagi pulang sore. Membawa rezeki untuk para penghuni sarang.

Meminjam kata-kata Aa' Gym. Kerbau tidak sekolah saja gemuk-gemuk. Kenapa harus takut tidak kebagian rezeki? Cecak, tidak mempunyai sayap namun rezekinya adalah laron yang bersayap. Jadi tak usah risau dengan rezeki. Risaulah jika Anda tidak bertawakal dalam mencari rezeki ALLAH.

Bertawakal itu bagai berlayar di atas sungai. Tak tahu apa yang akan dilewati, namun mengetahui bahwa akan menemukan air besar, air yang luas, yaitu air laut. Begitu pun tawakal akan membawa Anda ke arah lautan samudera terbaik menurut pandangan Allah.

Tawakal terkuat adalah yang bersumber dari keimanan. Dengan keimanan yang menghujam ke dalam hati akan mengetahui bahwa semua terjadi karena kehendak-NYA. Tentu saja kehendak-NYA adalah hasil terbaik bagi orang-orang yang bertawakal.

ALLAH swt berfirman: "Barangsiapa yang bertawakal kepada ALLAH niscaya DIA akan mencukupkan (keperluan)nya." (Ath-Tholaq : 3)

Keajaiban Solat

Dahulu kala di kota Kuffah terdapat seorang kuli yang berakhlak mulia. Karena tabiatnya yang jujur serta terpercaya membuat para saudagar menitipkan barang dagangan atau uang kepadanya.

Suatu hari ia melakukan perjalanan. Di tengah perjalanan berjumpa seorang lelaki.

"Engkau hendak kemana?" Lelaki itu bertanya.
"Aku akan pergi ke kota." Kuli itu menjawab.
"Aku pun hendak pergi ke kota. Bagaimana jikalau kumenumpang keledaimu sebagai ganti kubayar satu dinar?" Lelaki memohon.

Kuli itu setuju.

Di persimpangan jalan.

"Jalan mana yang akan engkau lewati?"
"Jalan umum yang sering dilalui orang."

"Jalan ini lebih dekat dan lebih mudah." Lelaki itu meyakinkan sang kuli "Serta banyak rumput di sana sebagai persediaan makanan keledai."

"Tapi aku tidak pernah melalui jalan ini." Sang kuli berkata keheranan.
"Aku sering melalui jalan ini." Lelaki itu terus meyakinkan.
"Baiklah."

Beberapa saat berlalu, di hadapan mereka hutan lebat terkapar mayat-mayat manusia. Tiba-tiba, Lelaki itu melompat dari atas keledai segera mengeluarkan pedang dari balik pakaian.

"Jangan bunuh aku!" Kuli itu berteriak histeris "Ambil saja keledai beserta semua barangku."

Lelaki itu tidak menggubris tawaran tersebut. Ia bersumpah akan membunuhnya serta mengambil semua harta yang dibawa. Sang kuli merasa nyawanya telah diujung tanduk.

"Izinkanlah aku solat dua rakaat." Sang Kuli memohon dengan pasrah.

Lelaki itu mengabulkan permintaannya.

"Cepatlah solat!" Sambil tertawa terbahak-bahak membahana seisi hutan "Sebelum mati mayat-mayat yang bergelimpangan ini pun meminta hal yang sama. Tapi solat mereka tidak dapat membantu sedikit pun."

Tanpa kalam tanpa salam, kuli itu segera mendirikan solat. Setelah membaca al-Fatihah di dalam solat, ia tak mampu mengingat satu surah pun yang dihapalnya.

"Hai, cepat selesaikan solatmu!" Lelaki itu berteriak tak sabar menunggu sang kuli terdiam tak bergerak.

"Atau siapakah yang memperkenankan (do'a) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo'a kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan." (QS An-Naml : 62) Sambil menangis akhirnya Kuli itu dapat membaca ayat tersebut.

Dari arah tak terduga muncul seorang penunggang kuda bertopi besi gemerlapan. Ia menikam lelaki itu sampai mati. Dari tempat mayat lelaki tersebut keluar api yang membakar jasadnya hingga hangus.

Kuli itu segera bersujud syukur ke tanah sebagai rasa terima kasih atas kehadirat ALLAH swt. Ia berlari ke arah penunggang kuda.

"Siapakah dan bagaimanakah engkau datang secara mendadak?" Tanya Kuli dengan penuh keheranan dan rasa senang.
"Akulah hamba dari ayat yang engkau baca. Engkau telah aman, pergilah ke mana pun sesuka hatimu."

Penunggang kuda itu menghilang setelah selesai berkata.

#######

Solat merupakan salah satu ibadah yang paling disukai oleh Nabi Muhammad saw. Solat pun jalan pintas mengetuk pintu langit. Sesuatu yang Nabi saw sukai tak diragukan mengandung manfaat dunia dan akhirat.

Manfaat solat dari segi duniawi. Takbiratul ihram, gerakan awal solat berfaedah bagi kesehatan tubuh untuk melancarkan peredaran darah, mencegah kanker kelenjar getah bening (limfe), serta memperkuat otot lengan. Ruku', gerakan ini memberi manfaat fungsi tulang belakang untuk penyanggah tubuh dan pusat saraf, memanjakan otot-otot bahu, dan mencegah gangguan prostat. I'tidal, bermanfaat untuk organ-organ pencernaan makanan di dalam tubuh. Sujud, bermanfaat memompa getah bening ke leher dan ketiak, memberikan aliran oksigen ke otak, bagi wanita posisi ini baik untuk kesuburan serta kesehatan organ perempuan. Duduk di antara dua sujud, mencegah nyeri pada pangkal paha. Duduk tahiyat akhir, mencegah impotensi.

Sedangkan manfaat akhirat. Mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Menyelamatkan dari siksa api neraka. Membuat wajah bercahaya berkilau. Menghapus dosa-dosa kecil. Solat sebagai tiang agama, jika tiangnya kuat maka bangunan agama akan kokoh.

Solat pun dapat dijadikan 'ritual'. Alangkah indahnya menjadikan solat sebagai pengganti ritual-ritual syirik untuk mencari rezeki.

Kisah seorang penulis, setelah ia mengeprint naskah buku yang ia tulis. Dia meletakkan naskah buku itu di atas sajadah sebelah kanan dan melaksanakan solat. Buku-bukunya banyak menjadi best seller.

Imam Bukhori telah membuktikan kekuatan solat. Sebelum beliau menulis hadits Nabi saw yang autentik ia melakukan 'ritual' solat dua rokaat. Begitu seterusnya hingga terbukukan hadits-hadits Nabi saw itu menjadi kitab yang bernama Shohih al-Bukhori. Kitab Shohih al-Bukhori ini adalah buku paling autentik di dunia setelah al-Quran. Karya beliau terus dikaji hingga sekarang oleh para ilmuwan dan pelajar.

Ilmuwan muslim bidang kedokteran, Ibnu Sina (dikenal di Barat sebagai Avicenna). Kegiatannya adalah belajar dan membaca. Jika ia mencapai puncak kebingungan terhadap teori yang dibacanya. Dia mencari solusi melalui solat. Subhanallah, permasalahan-permasalahan itu dapat terpecahkan selepas solat.

Kisah lain, seorang pemuda ditahan oleh polisi tanpa sebab. Dia gelisah. Namun dia yakin bahwa solat adalah solusi yang dapat menolongnya. Dia solat dua rokaat. Sejenak selepas salam ia pun dibebaskan.

Menurut kitab Hasyiyat Ibnu Abidin, para Ulama terdahulu selalu solat hajat. Rokaat pertama mereka membaca surah al-Fatihah serta ayat Kursi sebanyak tiga kali. Rokaat sisanya membaca al-Fatihah beserta al-Ikhlash, al-Falak, dan an-Nas satu kali. Ajaib, tercapai seluruh kebutuhan mereka.

Zaman Kholifah Utsman bin Affan, terdapat seseorang membutuhkan hajat. Dia meminta kebutuhan itu kepada Kholifah Utsman. Berkali-kali memohon, berkali-kali tertolak. Orang itu segera melakukan solat dan menemui Kholifah Utsman kembali. Ternyata Kholifah Utsman menghormati dan mengabulkan permohonannya.

Solat adalah jalan pintas untuk berkomunikasi dengan ALLAH swt. Serta cara mujarab untuk memohon bantuan kepada Yang Maha Menolong.

Ada masalah. Banyak problem. Rezeki seret. Hati bersedih. Jodoh tak kunjung tiba. Tertekan. Carilah bantuan dan pertolongan kepada ALLAH swt melalui solat.

Karena ALLAh swt berfirman: "Jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu." (Al-Baqoroh : 45)

Tuesday 20 July 2010

Optimis

Kota Madinah dalam situasi mencekam. Penduduknya panik, cemas, dan gelisah karena tentara kafir Quraisy akan menggempur tempat tinggal mereka. Bukan hanya mencekam tapi ditambah situasi krisis pangan yang berakibat terbatas kesediaan makanan serta kelaparan. Di sisi lain krisis politik dalam negeri Madinah bersumber dari kaum Munafiq dan Yahudi yang menggembosi mental umat Islam.

Itulah suasana perang Ahzab (disebut juga dengan Khondaq atau parit).

Pada masa itu sahabat menggali parit yang mengitari kota Madinah untuk menjaga keamanan dari serangan pihak luar. Namun rencana mereka membuat parit terhalangi oleh sebuah batu besar yang tidak dapat dipecahkan dengan sebuah cangkul. Sahabat segera menceritakan hal itu kepada Nabi saw. Beliau saw pergi menuju batu tersebut serta membawa cangkul.

"Bismillah." Ujar Nabi saw.

Beliau memukul sekali pukulan ke arah batu itu.

"Allahu akbar, aku telah melihat kunci-kunci negeri Syam. Demi Allah, sungguh aku melihat istana-istana merah negeri Syam." Ujar Nabi saw bersemangat.

Beliau memukul batu itu kedua kalinya. Terbelah sebagian.

"Allahu akbar, aku melihat Persia. Demi Allah, sungguh aku sekarang melihat istana kota putih." Ujar Nabi saw optimis.

Kemudian memukul batu yang ketiga kali.

"Bismillah." Ujar Nabi saw.

Pecah terbelah berkeping-keping seluruh batu besar itu.

"Allahu akbar, aku melihat kunci-kunci Yaman. Demi Allah, sungguh aku melihat gerbang-gerbang Sana'a dari tempatku ini." Ucap nabi saw dengan nada optimis di depan para sahabat.

*******

Perhatikan dan renungkanlah !

Dalam situasi krisis politik, krisis pangan, dan rintangan yang menghambat rencana dan tujuan. Nabi saw mengajarkan manusia disekitarnya agar tetap bersikap optimis.

Batu besar itu bukanlah penghalang. Tapi sebuah jalan untuk meraih tiga kejayaan dan kemenangan.

Musibah yang datang silih berganti adalah 'kado' kebahagiaan dan kesuksesan. Tanah padang pasir yang tandus nan gersang adalah 'bonus' dari Allah swt, karena di dalamnya terkandung minyak bumi. Ulat yang gatal, beberapa hari kemudian menjadi kupu-kupu terindah berwarna-warni.

Rintangan, kesedihan, kelaparan, serta krisis adalah jalan kesuksesan Anda. Ya, jalan kesuksesan jika menyikapinya dengan optimis. Karena tidak ada pribadi sukses kecuali bersama dirinya sikap optimis.

Jangan bersedih dengan kesengsaraan. Tapi bersedihlah jika Anda tidak dapat bersikap optimis saat berteman dengan kesengsaraan.

Anda harus meninggalkan pulau atau daratan agar mendapatkan ikan segar serta menemukan pulau baru yang berlimpah kekayaan dan rempah-rempah.

Percayalah dan tanamkan dalam diri Anda kesuksesan tidak cukup hanya dengan satu 'pukulan' tapi membutuhkan tiga atau lebih 'pukulan' agar meraih kesuksesan.

Pukulan, sindiran, kritik, cemooh, hinaan, dan kegagalan adalah kunci-kunci sukses anda yang terpendam. Ia akan tumbuh menjadi pohon-pohon kesuksesan.

Bersikaplah optimis terhadap segala rintangan, maka sukses sedang mengiringi Anda.

Tak ada besi terbaik, melainkan telah ditempa oleh panas api yang membara.

ALLAH swt berfirman: "Janganlah kamu merasa takut, janganlah kamu bersedih hati, dan bergembiralah ..." (Fusshilat : 30)

"Sesungguhnya ALLAH swt mencintai sikap optimis dan membenci sikap pesimis." (Nabi Muhammad saw)

Thursday 15 July 2010

Berpikir Positif

Selama sepuluh hari Rasulullah saw mengajak penduduk Thoif agar menerima ajaran Islam. Semua pembesar dan orang berpengaruh telah didakwahi. Namun mereka berkata: "Keluarlah dari negeri ini." Bahkan mereka mengirim segerombolan orang untuk menghasut.

Saat Nabi saw keluar dari desa itu. Para budak dan para penghasut mengikuti, menghina, dan menghardik Nabi saw. Hingga penduduk desa berkumpul mengelilingi Nabi saw. Mereka melempari Nabi saw dengan batu. mengucapkan kata-kata kotor. Mereka terus melempar batu ke arah urat keting (lutut). Sampai terlihat sepatu beliau berwarna merah karena darah yang keluar dari lutut.

Zaid bin Haritsah yang merasa terharu melihat keadaan beliau. Dia segera melindungi Nabi saw dari serangan mereka. Dia pun tertimpa luka di kepala. Mereka terus saja tiada henti melempar batu ke arah Nabi saw. Di perbatasan ujung perkebunan, sekitar tiga mil dari Thoif mereka menghentikan siksaan dengan lemparan batu dan mereka kembali ke desa.

Rasulullah saw duduk di bawah naungan pohon anggur. Istirahat sejenak. Kemudian beliau kembali ke kota Mekkah dalam keadaan bersedih, berduka, dan patah hati.

Saat di atas bukit. Datang dua malaikat, malaikat Jibril dan malaikat gunung. Menawarkan Nabi saw agar berkenan malaikat membalikkan gunung di atas Thoif.

Apa yang Nabi saw jawab, dengan tenang dan berpikir positif beliau menjawab: "Bahkan, aku berharap ALLAH swt akan mengeluarkan dari keturunan-keturunan mereka orang yang taat menyembah ALLAH swt tanpa menyekutukan-NYA."

Sepuluh tahun kemudian masyarakat Thoif berbondong-bondong memeluk Islam. Di masa Abu Bakar, saat beberapa golongan dari kaum Muslim enggan untuk membayar zakat. Penduduk Thoif termasuk golongan yang bersegera membayar zakat.

***

Dalam keadaan gundah gulana, hati yang bersedih, jiwa yang berduka, tubuh yang terluka. Apa yang anda pikirkan?

Ternyata dalam keadaan negatif apa yang beliau saw pikirkan adalah berpikir positif. Melihat sisi kebaikan. Mencari solusi terbaik.

Berpikir positif adalah melihat segala yang ada dari segi maupun sisi kebaikan atau manfaat.

Limun yang asam dapat menjadi minuman yang segar dan manis. Buah mengkudu yang pahit dapat menghasilkan jamu dan obat-obatan yang berguna bagi kesehatan. Lendir bekecot ternyata berguna sebagai obat luka. Tak disangka bahwa jerami yang tidak menyedapkan mata, merusak pemandangan. Jika diletakkan di atas tanah persawahan. Beberapa hari kemudian akan menimbulkan puluhan ikan gabus.

Berpikirlah positif dalam situasi dan kondisi bagaimanapun.

Berpikir positif membuat hati Anda tentram. Membuat Anda mudah untuk menemukan solusi. Pun mencari peluang sukses di setiap kepenatan hidup. Karena ciri-ciri orang sukses adalah selalu berpikir positif.

Keadaan senang, bahagia, serta nyaman sangat mungkin seseorang berpikir positif. Tapi kekuatan sesungguhnya, di saat badai menerjang kehidupan dan hati berkabut kesedihan. Jika Anda dapat berpikir positif, maka inilah sesungguhnya kekuatan berpikir positif pada diri Anda.

Kisah nabi Isa, saat beliau berjalan bersama para muridnya menemukan seekor bangkai anjing. Para muridnya serentak menutup hidung sekaligus menampakkan rasa jijik. Nabi Isa tersenyum ingin mengajarkan cara berpikir positif. Beliau berkata: "Perhatikanlah giginya, betapa putih bersih!"

Berpikirlah positif maka kedamaian, kebahagiaan, serta sukses sedang menanti di hadapan Anda.

ALLAH swt berfirman: "Sesungguhnya beserta kesulitan itu pasti diiringi dengan kemudahan."

Sunday 23 May 2010

KECERDASAN FINANSIAL

Kecerdasan finansial adalah bagaimana memenej dan mengendalikan perputaran aset dengan sebaik-baiknya. Pengeluaran sebanding dengan pendapatan. Bisa juga dikatakan pendapatan lebih besar dari pengeluaran. Kecerdasan ini biasa dikenal dengan Financial Quotient. Selain ada beberapa macam kecerdasan, kecerdasan finansial ini terkait dengan emosional dan spiritual serta memiliki daya tarik tersendiri bagi enterpreneur, maupun para pebisnis.

Disimak dalam sejarah, dapat ditelusuri kecerdasan finansial ini dalam kisah Abdurrahman bin Auf. yah, Abdurrahman bin Auf berimigrasi dari tanah airnya Makkah ke Madinah tanpa bekal apa pun, tangan kosong. Hanya satu tekad dalam hatinya, menemukan tempat terbaik. Setiba di Madinah dia ditawarkan kekayaan yang berlimpah. Namun apa yang dia katakan dari lubuk hati paling dalam, dengan sikap optimis dan jiwa berani gagal dia berkata :

"Tunjukkanlah aku dimana pasar kota Madinah"

Ternyata dia mengetahui dimana letak emas tersembunyi, yaitu pasar Madinah.

Berani gagal, berani pergi ke pasar. Hanya itu yang ada di dalam benaknya. Tekad telah bulat meski hanya bermodal baju yang dikenakan, serta debu yang menempel di tubuh setelah melakukan perjalanan hijrah selama tiga hari.

Abdurrahaman bin Auf, lebih memilih barang yang bersifat produktif di pasar Madinah daripada harus menjadi konsumen kekayaan orang lain, kekayaaan saudaranya Sa'ad bin Rabi'.

Sahabat Nabi yang berdikari ini dapat memilah tujuan produktif dan konsumtif.

Nah, selepas beberapa minggu, Abdurrahman bin Auf kembali ke hadapan Rasulullah dengan senyum mengembang dari bibirnya. Mengenakan pakaian baru dan semerbak harum minyak wangi tercium dari dirinya. Sambil berkata : "Wahai Rasulullah, aku telah menikah!" seorang wanita Anshar kini sedang mendampinginya. Maharnya emas seberat biji kurma, senilai Rp. 300 ribu.

Satu hari, dia dapat bersedekah sebanyak 40.000 dinar emas setara dengan Rp 4,8 M. Angka yang fantastik, dua kali omzet kekayaan aa Gym dalam dua bulan.

Bukan hanya sejarah sahabat Nabi berbicara tentang kecerdasan finansial. Al-Quran pun telah mengabadikan kecerdasan finansial.

Perhatikan kisah nabi Yusuf ini.

"Yusuf, hai orang yang kredibel." Ujar pelayan kerajaan dengan lemah lembut. "Terangkanlah kepada kami tentang tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh biji (gandum) yang hijau dan (tujuh) lainnya yang kering agar aku kembali ke hadapan raja, agar mereka mengetahuinya."

Sapi dan gandum, boleh dikatakan peternakan dan pertanian. semacam aset yang produktif bukan barang liabilitas.
Peternakan sebagai aset yang memberikan manfaat dari susu, daging, serta perkembangbiakan.
Begitu pun pertanian sebagai aset kebutuhan pokok.

Yusuf yang terlihat kumuh serta compang-camping karena bertahun-tahun di dalam penjara, dia berkata dengan percaya diri : "Supaya kamu bertanam tujuh tahun (lamanya) sebagaimana biasa; maka apa yang kamu tuai hendaklah kamu biarkan dibulirnya kecuali sedikit untuk kamu makan."

Nabi Yusuf meminta penduduk kerajaan agar menunda kesenangan. Disesuaikan pendapatan ladang dengan pengeluaran selama empat belas tahun lamanya.
Sebuah manajemen keuangan berjangka empat belas tahun pada masa itu. Sungguh mengalir kecerdasan finansial nabi Yusuf ini.

Nabi Yusuf melanjutkan : "Kemudian sesudah itu akan datang tujuh tahun yang amat sulit, menghabiskan apa yang kamu simpan untuk menghadapinya (tahun sulit), kecuali sedikit dari (bibit gandum) yang kamu simpan."

Kesulitan itu ada, kekeringan itu datang.
nah, saatnya menikmati hasil.

"Kemudian setelah itu akan datang tahun yang padanya manusia diberi hujan (dengan cukup) dan dimasa itu mereka memeras anggur."

Krisis pangan selama tujuh tahun telah berlalu. Sekarang, penduduk kerajaan dapat menikmati kestabilan ekonomi, aktifitas perdagangan kembali normal.

Tidak asing bagi anda, pada akhirnya nabi Yusuf mempromosikan diri sendiri agar diangkat menjadi menteri ekonomi kerajaan Mesir.

Nabi Yusuf dengan bekal kecerdasan finansial, dia dapat memenej sirkulasi keuangan dengan baik. Serta membawa kejayaan dalam kemakmuran ekonomi dan kestabilan politik.

Thursday 22 April 2010

BAHASA ... SENJATA PENAKLUK DUNIA

“Kami tidak mengutus seorang Rasul, melainkan dengan bahasa kaumnya.” (Q.S. Ibrahim : 4)

Perhatikanlah! Kisah antara Rasulullah dengan pemuda Zaid bin Tsabit.

“Wahai Zaid, belajarlah bahasa Ibrani! Sungguh aku gundah menyewa orang Yahudi untuk menulis surat-suratku.” Ujar Nabi saw. “Baiklah wahai Rasulullah” Ucap Zaid optimis menjawab perintah Nabi saw.

Pemuda Zaid berusia 17 tahun meng-iya-kan, padahal dia tak mengerti sekata pun bahasa Ibrani. Dia bersungguh-sungguh, siang-malam mempelajari bahasa Ibrani. Selepas 14 hari dia telah menguasainya. Fantastik !!! Zaid telah membaca-menulis-menerjemahkan setiap surat berbahasa Ibrani dari/untuk Nabi saw.

Suatu hari Rasulullah bertanya kembali ke Zaid: “Apakah engkau pandai berbahasa Suryani?” Zaid menjawab: “Tidak.” Rasul bersabda kepada Zaid: ”Pelajarilah bahasa Suryani!” Berselang 17 hari, Zaid telah cas cis cus berbahasa Suryani.

Zaid bin Tsabit adalah penerjemah Rasulullah saw. Tiada komputer, tanpa audio-visual, belajar otodidak, dalam waktu sebulan Zaid telah menguasai 2 bahasa. Bahasa Ibrani dan Suryani.

*******

Belajar bahasa adalah sesuatu yang menarik. Dengan mengerti bahasa suatu bangsa Anda akan mendapat kepuasan batin, dihormati oleh pemilik bahasa itu. Berbicara dengan orang asing menggunakan bahasanya, dia akan antusias sekali menanggapi. Dia akan tersenyum senang dan puas. Menguasai bahasa suatu bangsa, anda akan terhindar dari tipu dayanya. Dapat memahami sosial masyarakat serta kebudayaan bangsa tersebut melalui linguistik.

Bagi Muslim, mempelajari bahasa Arab adalah suatu jalan memahami agamanya. memahami isi Al-Quran maupun mengerti pesan Nabi Muhammad saw.

Belajar bahasa itu gampang. Al-Farabi menguasai 70 bahasa dunia, Zaid bin Tsabit menguasai 3 bahasa; Arab, Ibrani, dan Suryani. Mayoritas ilmuwan Muslim klasik menguasai minimal 2 bahasa. Karena bahasa adalah kunci ilmu pengetahuan.

Soekarno yang masa muda penyakitan, alias suka sakit. Presiden pertama Indonesia. Pemuda yang energik dan berani melawan penjajah. Dia menguasai lima bahasa. Pada jaman itu tidak ada mp3 atau komputer untuk memudahkan percepatan menguasai bahasa. Karena memang belajar bahasa itu mudah dia dapat mempelajari lima bahasa dalam keterbatasan sarana.

Menguasai bahasa Belanda ketika naik kapal laut selama berlayar menuju Belanda. Siapa pemuda itu, Agus Salim. Dia menguasai sedikitnya 9 bahasa asing.

Seorang pemuda berusia 24 tahun menguasai 36 bahasa asing. Bagi dia belajar bahasa asing bagai menemukan mutiara yang terpendam.

Nah, belajar bahasa yuk !!! Karena bahasa itu mudah, karena bahasa itu mempunyai kemiripan.

Monday 19 April 2010

MERANTAULAH !!! DAN RAIH SUKSES

Rasulullah saw bersama Abu Bakar memulai Hijrah pada malam hari. Kita namakan Hijrah ini sebagai merantau. Meninggalkan tanah kelahiran menuju tanah baru, tanah yang lebih baik dan lebih menjanjikan.

Pada pagi hari, kafir Quraisy tidak menemukan Rasulullah ditempat tidurnya. Mereka kecewa karena rencana yang telah dipersiapkan untuk menghalangi Rasulullah Hijrah telah gagal. Sebaliknya, posisi tempat tidur Rasulullah digantikan oleh Ali bin Abi Thalib, sepupu Rasul.

Rasulullah bersama Abu Bakar bersembunyi di dalam goa Tsaur menghindari kejaran kafir Quraisy. Jikalau saja pasukan kafir Quraisy menundukkan pandangan ke bawah goa, maka mereka akan dapat melihat Rasulullah dan Abu Bakar. Namun ALLAH berkehendak lain.

Rasulullah dan Abu Bakar memilih jalan yang jarang dilalui manusia, gunung-gunung bebatuan tajam, bukit-bukit tinggi nan terjal, serta jurang yang sangat dalam. Sebagai strategi menghindari kejaran kafir Quraisy.

Selama sembilan hari melakukan perjalanan Hijrah ini, akhirnya Rasulullah saw bersama Abu Bakar tiba di Madinah. Penduduk Madinah menyambut dengan bahagia dan suka-cita kedatangan beliau. Tempat pertama kali yang dipijak Nabi saw saat ini menjadi Masjid Nabawi.

*******

Sejarah membuktikan bahwa para perantau adalah pribadi-pribadi sukses. Sukses dunia ataupun sukses akhirat.

Salman Al-Farisi merantau dari Persia, melepas kekayaan dan kewibawaan Kisra, menuju Madinah untuk mencari kenabian Muhammad saw. Maka dia sukses di akhirat.

Abdurrahman bin Auf merantau dari Makkah ke Madinah, dia pun mendapatkan kesuksesan dunia dan akhirat bersamaan. Kesuksesan dunia sebagai saudagar kaya raya di kota Madinah. Kesuksesan akhirat dengan bersedekah dari kekayaan serta bebas untuk melaksanakan ajaran Islam yang sebelumnya tertindas di Makkah.

Kisah nabi Yusuf yang merantau dari Palestina akhirnya menetap di Mesir. Di negeri rantauan ini pada zaman raja Al-Aziz, Nabi Yusuf menjadi menteri keuangan Mesir. Dibawah manajemen beliau Mesir menjadi kerajaan makmur sentosa.

Pemimpin bangsa adalah para perantau. Agus salim merantau dari Padang menuju Jakarta. Soekarno adalah pemimpin yang suka merantau. Blitar, Tulungagung, Surabaya, Bandung, dan Jakarta adalah tempat yang pernah disinggahinya.

Merantau membentuk pribadi mandiri, percaya diri, berani, aktif, dapat memilah mana yang harus didahulukan untuk dikerjakan, serta peka pada hal-hal bermanfaat.

Anda ingin sukses. Merantaulah! Dan dapatkan kesuksesan dunia dan akhirat.

Saturday 17 April 2010

PERCAYALAH KEPADA ALLAH

ALLAH memerintahkan kepada Musa: "Pergilah di malam hari dengan membawa hamba-hamba-Ku (Bani Israil), karena sesungguhnya kamu sekalian akan disusuli."

Firaun mengumpulkan pasukan dan berkata dengan angkuh kepada menteri-menterinya: "Sesungguhnya mereka (Bani Israil) benar-benar golongan kecil, sesungguhnya mereka membuat hal-hal yang menimbulkan amarah kita, dan sesungguhnya kita benar-benar golongan yang selalu berjaga-jaga."

Musa dan para pengikutnya keluar dari negeri Mesir. Tapi Firaun dan bala tentaranya dapat menyusul mereka di waktu matahari terbit (pagi hari).

Maka kedua golongan itu saling memandang dari kejauhan, berkatalah pengikut-pengikut Musa dengan rasa ketakutan dan kekuatiran tinggi, karena melihat bala tentara yang siap menebas leher mereka: "Sesungguhnya kita benar-benar akan tersusul."

Lautan terhampar di depan, namun Musa menjawab dengan tenang: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku."

Dalam keadaan bingung, takut, gelisah, wajah pucat, terdengar suara histeris perempuan dan anak-anak. Kemudian ALLAH mewahyukan kepada Musa: "Pukullah lautan itu dengan tongkatmu." Maka terbelahlah lautan itu dan tiap-tiap belahan seperti gunung yang besar. Selamatlah Musa dan pengikutnya, namun hancur lebur Firaun beserta bala tentaranya.

*******

“Aku menurut prasangka hamba-KU kepada-KU.” begitu kira-kira bunyi Hadits Qudsi. Maknanya, percayalah kepada ALLAH, maka ALLAH akan menolong Anda. Berprasangka positif maka hasil yang didapat adalah hasil positif.

Prasangka itu bagaikan bercermin. Berprasangka baik, maka yang didapat adalah kebaikan. Berprasangka buruk maka yang diperoleh keburukan. Karena hukum alam adalah hukum timbal-balik, hukum sebab-akibat.

Percaya kepada ALLAH, berprasangka baik kepada-NYA. Sebagaimana kisah nabi Musa, di saat dalam keadaan kritis serta ketakutan dia tetap percaya kepada ALLAH: “Sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku." Perhatikan, percaya tanpa batas adalah keyakinan yang bersumber dari keimanan kepada ALLAH.

Percayalah kepada ALLAH. Karena sesuatu tidak akan menyelakakan Anda kecuali yang telah ditetapkan oleh-NYA. Begitu juga sesuatu tidak akan memberi Anda manfaat kecuali yang telah dituliskan oleh-NYA.

Percayalah kepada ALLAH. Karena api dapat menjadi dingin, kisah Ibrahim. Air keluar dari bebatuan, kisah Ismail. Kenabian diutus dari keluarga kafir, kisah Musa.

Percayalah kepada ALLAH. Hidup Anda akan sukses, sejuk, damai, bahagia, tentram, dan tenang.

Monday 12 April 2010

TUNJUKKANLAH AKU DIMANA PASAR

Kisah Abdurrahman bin Auf. Dia pindah dari tanah airnya-Makkah ke Madinah, tanpa bekal apa pun, tangan kosong. Hanya satu tekad dalam hatinya, menemukan tempat terbaik. Istilahnya modal dengkul. Setiba di Madinah dia ditawarkan kekayaan yang berlimpah. Namun apa yang dia katakan dari lubuk hatinya yang paling dalam, dengan sikap optimis dan tidak takut gagal dia berkata :

"Tunjukkanlah aku dimana pasar kota Madinah"

Berani gagal, berani pergi ke pasar. Hanya itu yang ada di dalam hatinya, tekad telah bulat meski hanya bermodal baju yang dikenakan, serta debu yang menempel di tubuh setelah melakukan perjalanan Hijrah selama tiga hari.

Abdurrahman bin Auf, lebih memilih barang yang bersifat produktif dari pasar Madinah daripada hanya menjadi konsumen kekayaan orang lain, kekayaaan saudara Sa'ad bin Rabi'.

Sahabat Nabi ini dapat memilah tujuan produktif dan konsumtif.

Nah, selepas beberapa minggu, Abdurrahman kembali ke hadapan Rasulullah saw dengan senyum mengembang dari bibirnya. Pakaian baru dan semerbak harum minyak wangi dari dirinya, sambil berkata : "Wahai Rasulullah, aku telah menikah!" Seorang wanita Anshar kini sedang mendampinginya. Maharnya emas seberat biji kurma, kurang lebih senilai Rp. 300 ribu.

Satu hari, dia dapat bersedekah sebanyak 40.000 Dinar emas. Setara dengan Rp 4,8 M, angka yang fantastik, dua kali omzet kekayaan Aa Gym selama dua bulan.

*******

Sebuah kisah yang menginspirasikan anda bahwa spiritual itu tidak bertentangan dengan pencapaian finansial. Setelah melakukan perjalanan panjang Hijrah (spiritual) Abdurrahman bin Auf pun tetap mencari kepuasan finansial dengan pergi ke pasar Madinah. Karena memang Islam adalah spiritual dan finansial, kedua-duanya tidak dapat dipisahkan. Seperti tangan kanan dan kiri, keduanya saling terkait satu sama lain.

Dalam kisah ini pun, memberi hikmah agar melatih kecerdasan finansial setiap masing-masing individu. Terutama dalam hal memilah dan memilih barang yang bersifat produktif dan barang yang malah bersifat konsumtif. Barang produktif adalah sesuatu yang dapat memberi manfaat bukan membebani. Karena barang produktif akan terus berkembang, terus melahirkan sesuatu yang baru.

Tak dapat dipungkiri, bahwa kecerdasan finansial menjadikan pribadi-pribadi yang mandiri, tak ingin menjadi benalu, merdeka dalam setiap langkah menentukan pikiran dan jiwa tanpa takut intimidasi dari pihak lain. Dan juga dapat memberi dan terus memberi.